2023/09/17

Sejarah awal

Bangsa Jepang mengalami sejarah yang panjang. Dalam sejarahnya Jepang diwarnai dengan berbagai peperangan. Secara garis besar pembabakan sejarah Jepang dapat dibagi menjadi 6 jaman, yaitu Jaman Purba, Jaman Awal Sejarah Jepang, Jaman Abad Pertengahan, Jaman Peralihan, Jaman Kebangkitan Jepang, dan Jaman Baru. Pada tahun 1447 – 1467 Jepang mengalami peperangan yang disebut dengan Perang Onin. Perang Onin melibatkan sebagian besar daimyo2 di Jepang. Setelah Perang Onin berakhir, Jepang dilanda oleh pemberontakanpemberontakan yang dilakukan oleh tuan tanah (daimyo). Para daimyo saling berebut daerah untuk memperluas kekuasaanya. Pada saat itu, muncullah tiga orang panglima perang yang berpengaruh dalam menyatukan Jepang yaitu, Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu. Masa penyatuan kembali ini disebut juga Jaman peralihan. Oda Nobunaga mencoba untuk menyatukan seluruh Jepang dalam wilayah kekuasaanya. Oda Nobunaga sendiri wafat sebelum berhasil menyatukan seluruh Jepang. Setelah wafatnya Oda Nobunaga, pemerintahan diambil alih oleh Hideyoshi. Hideyoshi berhasil menyingkirkan para pesaingnya untuk mengantikan posisi Oda Nobunaga. Hideyoshi berhasil menyingkirkan anak-anak dari Nobunaga serta adiknya.3 Kemampuan Hideyoshi sangat baik, dia berhasil melanjutkan misi Nobunaga untuk meyatukan seluruh Jepang, baik itu dilakukan dengan peperangan maupun perdamaian. Hideyoshi merupakan pemimpin yang mempunyai keinginan besar dalam menjunjung harga diri negaranya. Tujuan pertama Hideyoshi adalah memastikan apa yang dicapainya dengan tindakan cepat dapat dipertahankan dengan kekuatan. Di antara lawanlawannya, lawan paling berbahaya adalah Ieyasu. Hal ini dikarenakan bahwa Hideyoshi dan Tokugawa merupakan lawan yang sepadan dan memiliki pengaruh yang sama besarnya sebagai para panglima perang kepercayaan Nobunaga. Hideyoshi dan Ieyasu terlibat konflik singkat pada tahun 1584-1585, tetapi memutuskan menghentikan konfrontasi itu sebelum keduanya hancur lebur, dan sejak itu menjauh satu sama lain. Kesepakatan dengan klan Mori untuk melakukan perdamaian antara kedua belah pihak yang dilakukan setelah wafatnya Nobunaga tetap berjalan, bahkan klan Mori turut serta dalam sebuah serangan di Shikoku pada tahun 1585 berhasil mengamankan jalan-jalan menuju wilayah itu untuk dapat mengalahkan penguasa daerah Shikoku yang menolak memberikan daerah kekuasaannya kepada Hideyoshi. Klan Mori merupakan salah satu klan tertua, terbesar dan terkuat di Jepang saat itu yang dipimpin oleh Mori Terumoto. Klan Mori memiliki hubungan sangat baik dengan Shogun Ashikaga Yoshiaki dari Keshogunan Ashikaga hal inilah yang menyebabkan permusuhan antara Klan Mori dengan Klan Oda dan Toyotomi Hideyoshi. Permusuhan antara Klan Mori dengan Klan Oda dan Hideyoshi dimulai ketika terjadi pengepungan Kuil Honganji. Pada saat itu Mori Terumoto berusaha membantu Ashikaga Yoshiaki dalam membantu mengangkut perbekalan ke Kuil Honganji. Pada pertempuran Kizugawachi I antara pasukan laut Mori dengan pasukan Nobunaga berhasil dimenangkan oleh pasukan Mori. Setelah Perang tersebut Nobunaga berhasil membalas kekalahan dari angkatan laut Mori pada tahun 1578. Ketika Oda Nobunaga wafat pada tahun 1582 Hideyoshi membuat kesepakatan dengan klan Mori untuk berdamai. Ini memberi kesempatan kepada Hideyoshi untuk membangun pertahanan politik. Sebuah istana megah dibangun untuk Hideyoshi di Momoyama. Pemerintah Toyotomi yang berhasil menjadi pemersatu Jepang menyangkal keberadaan pertentangan tajam antara faksi bersenjata bentukan pemerintah dan pihak birokrat yang terdiri dari pejabat tinggi pengatur kegiatan 4 beragama, ekonomi dan pemerintahan. Faksi bersenjata terdiri dari komandan militer pro klan Toyotomi yang pernah diturunkan di garis depan perang penaklukan Joseon (Korea). 4 Bentrokan langsung antar faksi bersenjata dan pihak birokrat dapat dicegah oleh Toyotomi Hideyoshi dan adik kandungnya yang bernama Toyotomi Hidenaga. Pertentangan menjadi semakin panas setelah pasukan ditarik mundur dari Joseon dan wafatnya Toyotomi Hidenaga. Di akhir hayatnya, Toyotomi Hideyoshi mengambil sumpah setia para pengikut loyal yang terdiri dari Dewan Lima Menteri dan lima orang pelaksana administrasi untuk membantu pemerintahan yang dipimpin Toyotomi Hideyori. 5 Maeda Toshiie yang bertentangan dengan Tokugawa Ieyasu juga diharuskan menandatangani perjanjian non-agresi dengan Ieyasu. Ieyasu dengan mudah menggantikan Hideyoshi karena menguasai dewan perwalian yang diciptakan untuk memerintah atas nama putra Hideyoshi.6 Akibat terungkapnya rencana pembunuhan Tokugawa Ieyasu yang didalangi Maeda Toshinaga (putra pewaris Maeda Toshiie), anggota Dewan Lima Pelaksana Pemerintahan yang terdiri dari Asano Nagamasa,dan Ōno Harunaga ikut menjadi tersangka sehingga dipecat dan dikenakan tahanan rumah. Setelah berbagai konflik terjadi antara golongan birokrat dengan golongan militer, Ishida Mitsunari berusaha mengumpulkan dukungan untuk merebut kekuasaan dari Tokugawa Ieyasu. Tokugawa Ieyasu yang merupakan salah satu dari Dewan Lima Menteri Senior yang diserahi tugas untuk mengurus pemerintahan atas nama Hideyori, memiliki pengaruh terbesar dan bahkan Dewan Lima Menteri Senior yang diciptakan oleh Hideyoshi sebelum wafat berada dalam pengaruh Tokugawa Ieyasu. Pemberontakan para daimyo yang terjadi setelah wafatnya Hideyoshi juga tidak dapat dihindarkan. Perang besar yang melibatkan hampir seluruh daimyo pun terjadi pada waktu itu. Perang yang disebut Perang Sekigahara tersebut berhasil dimenangkan oleh Tokugawa Ieyasu. Penulis merasa peristiwa Perang Sekigahara menarik untuk dikaji. Hal ini dikarenakan perang Sekigahara merupakan perang yang singkat namun melibatkan hampir seluruh daimyo di Jepang.

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Osaka 大阪市

Sebagai salah satu kota luar biasa di Jepang, Osaka adalah destinasi yang terkenal berkat energinya yang terus berdenyut, kecintaannya terha...

Followers